Background




MANCHESTER, KOMPAS.com - Mantan pelatih Manchester United (MU), Sir Alex Ferguson, berkomentar perihal kritik sejumlah pihak atas otobiografinya. Menurut pria asal Skotlandia tersebut, buku itu ditulis untuk suporter Setan Merah bukan sebagai konsumsi media.

Ferguson meluncurkan buku otobiografi yang berjudul Alex Ferguson: My Autobiography, Selasa (22/10/2013). Di dalam buku itu, ia mengungkap beberapa pandangan mengenai sejumlah pemain Setan Merah dan pemain klub lain ketika masih berada di Old Trafford.

Namun, pandangannya itu justru menuai kontroversi karena dinilai terlalu "keras" dalam menilai para pemain MU. Salah satunya, ketika Ferguson menyebut Roy Keane sebagai sosok yang mengintimidasi, kejam, serta berlidah tajam atau David Beckham yang dijual karena haus ketenaran.

"Saya menulis buku itu untuk para suporter. Agar mereka mengerti mengapa saya melakukan sejumlah keputusan, bukan untuk media," ujar Ferguson.

"Buku ini dibuat agar orang mengerti bagaimana sulitnya bekerja di Manchester United. Ini adalah klub besar dan salah satu yang terbesar di dunia. Harapan itu selalu ada di klub ini," tambahnya.

Ferguson merupakan pelatih yang paling berhasil di Inggris dengan meraih 13 juara Premier League, lima Piala FA, empat Piala Liga, dan dua kali juara Liga Champions dalam kariernya sepanjang lebih dari 26 tahun.




LONDON, Kompas.com - Wayne Rooney sedang berbahagia karena pada 24 Oktober ini, dia berulang tahun yang ke-28. Pada momen spesialnya ini, Rooney mendapat kado istimewa dari rekan-rekannya di Manchester United, karena mereka membelikannya sebuah buku.

Di mana letak istimewanya buku tersebut? Rupanya para pemain MU membeli buku otobiografi mantan manajer mereka, Sir Alex Ferguson, berjudul Alex Ferguson: My Autobiography, yang berisi di antaranya kritikan terhadap Rooney yang dinilai lambat belajar dalam masalah kebugaran.

Sebelumnya, Rooney ditengarai akan semakin terpukul dengan isi buka otobiografi Ferguson, yang memutuskan pensiun akhir musim lalu. Tetapi, rupanya Rooney tak terlalu ambil pusing karena dia justru mulai memperlihatkan grafik penampilan yang meningkat di awal musim ini, termasuk performa yang ciamik saat MU menang 1-0 atas Real Sociedad di Old Trafford, pada matchday ketiga fase Grup A Liga Champions, Rabu (23/10/2013) waktu setempat atau Kamis (24/10) dini hari WIB.

Menurut sejumlah laporan suratkabar pada Kamis (24/10), para pemain MU merasa buku tersebut menjadi hadiah yang paling ideal bagi Rooney di hari ulang tahunnya. Diharapkan, Rooney terus berkibar, setelah sempat "terkubur" musim lalu, di mana menurutnya, Ferguson tak menempatkan dia di posisinya - Rooney lebih sebagai "pelayan" Robin van Persie.

Usai mengalahkan Sociedad, Rooney mengatakan dirinya senang Ferguson telah meluruskan klaim bahwa dirinya mengajukan permintaan untuk masuk daftar transfer pada musim lalu.

"Syukurlah dia telah kembali dan mengoreksi cerita bahwa saya mengajukan permintaan transfer dan dia sudah kembali dan membuktikan bahwa saya belum pergi," ujar Rooney kepada Sky Sports.

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu pemain United RED, Louis Saha, menilai publik Indonesia sangat antusias terhadap sepak bola dan itu membuatnya senang. Hal ini disampaikan Saha setelah memberikan pelatihan dasar-dasar sepak bola singkat (coaching clinic) kepada sejumlah anak-anak di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (22/10/2013).

"Saya senang di sini. Negara ini indah dan negara ini sangat antusias  terhadap sepak bola. Saya lihat banyak anak-anak yang sangat antusias," ujar Saha.

Pernyataan tersebut disampaikan Saha sesuai memberikan klinik kepelatihan kepada sejumlah anak di Stadion Utama Gelora Bung Karno di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (22/10/2013).

Klinik kepelatihan tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara Saha dan kawan-kawan jelang "Battle of The RED" yang mempertemukan United RED kontra Indonesia RED di SUGBK, Rabu (23/10/2013) malam.

Selain Saha, United RED diperkuat oleh para mantan pemain Manchester United di antaranya David May, Paul Parker, Keith Gilespie, Jesper Blomqvist, Lee Sharpe, Ronny Johnsen, Clayton Blackmore, Lee Martin, Russel Beardsmore, Ben Thornley, Nick Culkin, John Lan, dan Steve Leslie, Michael Owen, dan Quinton Fortune.

Sementara Indonesia RED diperkuat mantan pemain tim nasional Indonesia seperti Ismed Sofyan, Bambang Pamungkas, Bima Sakti, Kurniawan Dwy Yulianto, Firman Utina, Gendut Donny, Maman Abdrurrahman, Charis Julianto, Elie Aiboty, Bejo Sugiantoro, M Ridwan, Erol Iba, Ponaryo Astaman, Budi Sudarsono, Anang Ma'aruf, Hendro Kartiko, dan Kurnia Sandi

Laga ini rencananya akan disiarkan secara langsung oleh MNC TV mulai pukul 19.00 WIB dan kick off pukul 20.00 WIB.






MANCHESTER, KOMPAS.com — Satu ruas jalan di dekat Old Trafford resmi berubah menjadi Sir Alex Ferguson Way, Senin (14/10/2013). Perubahan itu merupakan penghargaan terhadap pencapaian Ferguson selama melatih Manchester United (MU).

Ferguson melatih MU sejak November 1986 hingga Juli 2013. Selama periode itu, ia sukses membawa Setan Merah menjuarai Premier League sebanyak 13 kali dan Liga Champions sebanyak dua kali.

Jalan Sir Alex Ferguson awalnya bernama Waters Reach. Jalan tersebut tepat berseberangan dengan Jalan Sir Matt Busby, yang lebih dulu mendapatkan kehormatan dari Dewan Kota Trafford pada 1993.

"Ini sangat istimewa dan merupakan sebuah kehormatan untuk memiliki jalan dengan nama saya. Anda tidak pernah mengharapkan hal seperti ini dalam hidup," ujar Ferguson.

"Hal ini merangkum mungkin 26 tahun terakhir, ketika saya datang ke klub besar dan membuat sejarah di dalamnya. Ini telah menjadi perjalanan yang luar biasa bagi saya dan berakhir dengan penandatanganan di jalan ini."

"Saya sangat bangga dengan hal itu dan juga bangga dengan semua orang yang berada di klub. Saya ingin berterima kasih kepada Manchester United yang telah mengundang saya ke sini 26 tahun lalu. Ini adalah karier tertinggi dalam hidup saya dan sebuah tantangan yang telah saya terima," tutupnya.




JAKARTA, Kompas.com — Indonesia meraih kemenangan 3-2 atas Korea Selatan dalam laga terakhir penyisihan Grup G Kualifikasi Piala Asia U-19 di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (12/10/2013). Evan Dimas jadi pahlawan Garuda Jaya lewat hattrick yang dibikinnya dalam laga krusial tersebut.

Dengan kemenangan ini, Indonesia meraih tiket putaran final Piala Asia U-19 yang akan berlangsung tahun depan di Myanmar karena menjadi juara grup dengan raihan sembilan poin. Sedangkan Korea, sang juara bertahan dan juga peraih 12 gelar event ini, hanya bisa berharap menjadi runner-up terbaik untuk menjadi pendamping tim Merah Putih karena hanya mengumpulkan enam poin.

Seperti janji pelatih Indra Sjafri, Indonesia bermain agresif sejak peluit kick-off berbunyi. Pertarungan di sektor tengah berlangsung sangat ketat. Di 10 menit pertama, Indonesia memiliki dua peluang melalui Ilham Udin. Pada menit kelima, Ilham berhasil menusuk dari sayap kiri untuk menerima umpan Evan Dimas. Namun, kontrol yang kurang sempurna membuat bola melaju kencang sehingga penjaga gawang Lee Tae-hui bisa menyapu si kulit bundar keluar.

Pada menit ke-10, Ilham kembali mendapat umpan terobosan dan dia berhasil menusuk ke pertahanan Korea. Sayang, umpan kaki kirinya lebih dekat kepada penjaga gawang yang dengan sempurna menangkapnya. 

Meski demikian, Korea tak panik. Tim juara bertahan ini pun memberikan tekanan kepada Indonesia melalui sayap kanan. Tetapi barisan pertahanan Indonesia cukup sigap mengantisipasinya sehingga Korea tak memiliki peluang terbaik untuk membahayakan gawang Ravi Murdianto.

Pada menit ke-15, Korea mendapat peluang emas melalui Hwang Hee-chan yang berhasil memperdaya Ravi ketika menembus kotak penalti. Beruntung Muhammad Fatchu sangat sigap mengantisipasinya sehingga bisa membuang bola keluar untuk melahirkan tendangan pojok. Selamatlah gawang Indonesia yang tak terkawal lagi.

Setelah itu, Korea mulai memegang kendali permainan. Serangan melalui kedua sayap, yang menjadi kekuatan Korea, membuat barisan pertahanan Indonesia harus bekerja ekstra keras. Di menit ke-19, Korea membangun serangan dari sayap kanan yang kembali mengancam pertahanan Garuda Jaya. Kim Shin melepas umpan ke mulut gawang dan terjadi duel. Muhammad Sahrul sangat sigap menyundul si kulit bulat, mendahului Sim Je-hyeok yang juga sudah siap membobol gawang Ravi.

Menit ke-21, Kim Jeong-min melepaskan umpan silang ke mulut gawang Indonesia. Ravi berhasil mengantisipasinya dengan baik, dan dia meninju bola yang melaju sangat kencang. Ravi tak mau mengambil risiko menangkap bola yang tampaknya licin karena laga diwarnai hujan deras.

Indonesia mendapat peluang terbaik pada menit ke-25 lewat Zulfiandi. Di kotak penalti Korea, dia berhasil mencuri bola dari kaki bek lawan yang tak sempurna mengontrol bola karena memang kondisi lapangan sangat buruk akibat genangan air. Sayang, umpannya ke mulut gawang tak berbuah gol karena tak ada teman di sana. Dua menit berselang, Zulfiandi kembali mengancam gawang Korea lewat tendangan keras dari luar kotak penalti. Sayang, bola melebar tipis di sisi kanan gawang Lee Tae-hui.

Indonesia benar-benar memanfaatkan momentum untuk menekan pertahanan Korea. Di menit ke-29, lagi-lagi gawang Korea mendapat ancaman sangat serius ketika Maldini berhasil menahan bola yang ingin dibuang bek Korea. Bola memantul ke dalam kotak penalti dan gagal ditangkap kiper Korea. Tetapi Maldini kehilangan posisi yang bagus untuk melakukan tembakan ke gawang yang tidak terkawal lagi.

Gol yang dinantikan publik Indonesia terjadi pada menit ke-30. Berawal dari serangan di sektor kanan pertahanan Korea, Ilham berhasil melepaskan umpan silang yang langsung disambut Evan Dimas dengan mencocor bola ke gawang Korea. 1-0 untuk Garuda muda.

Namun, keunggulan Indonesia hanya bertahan dua menit karena Muhammad Fatchu melanggar Kim Shin di dalam kotak penalti. Seol Tae-su yang menjadi algojo hukuman tendangan 11 meter tersebut melaksanakan tugasnya dengan baik untuk menaklukkan Ravi. Skor menjadi 1-1.

Menit ke-39, Muchlis Hadi Ning membuat publik Indonesia terenyak ketika menyambut umpan silang Evan Dimas dari sayap kanan. Sayang, bola sentuhan kaki kanannya terlalu tinggi di atas mistar gawang Korea.

Pada menit ke-42, wasit mengambil keputusan untuk menghentikan sementara pertandingan. Kondisi lapangan yang sangat buruk akibat genangan air membuat permainan tak berlangsung sebagaimana mestinya karena laju bola menjadi tersendat.

Setelah terhenti 25 menit, laga dilanjutkan untuk menghabiskan tiga menit terakhir di babak pertama (plus tambahan waktu empat menit). Pada masa injury time, Indonesia nyaris unggul jika tendangan Muhammad Hargianto dari luar kotak penalti tak membentur mistar gawang. Sayang, bola pantulan dari mistar itu hanya mengenai garis gawang dan bisa dihalau keluar pemain belakang Korea. Meskipun Muchlis Hadi Ning melakukan protes kepada hakim garis, karena menilai bola pantulan itu masuk, tetapi wasit tetap menyatakan tidak terjadi gol.

Dari tayang ulang, terlihat bola pantulan tersebut mengenai garis gawang sehingga tidak semua bola melewati garis gawang. Dengan demikian, keputusan wasit tidak mengesahkannya menjadi gol adalah hal yang tepat. Sampai wasit meniup peluit panjang tanda babak pertama usai, skor tetap imbang 1-1.

Kedua tim memulai babak kedua dengan tempo tinggi. Indonesia pun berhasil menambah gol di menit ke-49 lewat Evan Dimas, yang dengan sempurna memanfaatkan umpan tarik Maldini. Maldini yang menyisir di sayap kanan berhasil menembus kotak penalti, dan memberikan umpan tarik kepada Evan Dimas. Sang kapten dengan tenang mengontrol bola dan melepaskan tendangan dengan kaki kirinya membuat skor menjadi 2-1.

Keunggulan tersebut membuat para pemain Indonesia kian percaya diri sehingga berani memeragakan permainan pendek dari kaki ke kaki. Ini membuat barisan belakang Korea kelabakan dan harus berjibaku menahan gempuran Maldini, Muchlis, dan Evan Dimas. Sejumlah peluang pun berhasil diraih, termasuk oleh Ilham pada menit ke-62, yang masih menyamping tipis di sisi kiri.

Kemudian, pada menit ke-68 giliran Muchlis yang mendapat peluang terbaiknya sepanjang laga. Maldini melepaskan umpan dari sayap kanan dan bola matang diperoleh Muchlis untuk melepaskan tendangan voli. Sayang, eksekusinya tak sempurna sehingga bola hanya bergulir pelan dan dengan mudah ditangkap kiper.

Korea, meskipun lebih mengandalkan serangan balik, bisa memperoleh peluang emas pada menit ke-72. Beruntung, eksekusi Kim Shin tak tepat sasaran karena bola melebar di sisi kanan gawang. Padahal, Ravi yang telanjur maju untuk memotong bola umpan terobosan pemain Korea sudah terlambat kembali ke gawang setelah terjatuh.

Memasuki menit ke-75, Indonesia terus mengurung pertahanan Korea, sang juara bertahan turnamen ini. Gempuran dari semua sisi membuat para pemain Korea bekerja ekstra keras. Ilham yang menusuk dari sayap kiri mampu menerobos ke dalam kotak penalti, tetapi bola chip-nya tak sempurna dan terlalu pelan,sehingga meski sudah melewati kiper, bola dengan mudah dihalau bek.

Menit ke-80, Korea nyaris menyamakan skor. Kali ini tiang gawang yang jadi penyelamat Indonesia karena bola tendangan bebas pemain Korea dari sisi kanan pertahanan hanya membentur pojok kiri atas gawang, meski Ravi tak bereaksi mengantisipasi bola lambung tersebut.

Ravi menjadi pahlawan Indonesia di menit ke-85. Kali ini dia berhasil mengeblok tendangan striker Korea yang tinggal berhadapan dengannya. Semenit berselang, stadion bergemuruh oleh sorakan suporter karena Evan Dimas kembali mencetak gol untuk membuat hattrick dalam laga tersebut, yang membawa Indonesia unggul 3-1. 

Ilham menjadi inspirator lewat aksinya dari sisi kanan. Pemain yang selalu beroperasi di sayap kiri ini lebih dulu membongkar pertahanan lawan, kemudian memberikan umpan ke tengah, yang bisa disambut Evan Dimas. Dengan kaki kirinya, dia melesakkan bola ke sisi kanan gawang.

Korea akhirnya bisa mencetak gol pada menit ke-89 lewat sundulan Shu Meong-hwon untuk mengubah skor menjadi 3-2. Tetapi ini menjadi gol terakhir dalam laga tersebut karena sampai wasit membunyikan peluit panjang, skor tetap 3-2 untuk Indonesia.